160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
iklan dpr makassar

Dekan FKIP dan Sastra UIM Lantik HIMPAUDI dan HIMAPBSI

Makassar, Pedomanku.id:

Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Bahasa dan Sastra Indonesia, Universtas Islam Makassar (UIM), Dr.Mulyadi, M.Pd, melantik pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) dan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMAPBSI). Pelantikan dirangkaikan Rapat Kerja (Raker) itu berlangsung di Kampus UIM, Jalan Perintis Kemerdekaan, Sabtu, 7 Desember 2024.

Hadir pada pelantikan Nadia Muna Qonita sebagai Ketua HIMPAUDI bersama jajarannya, dan Risma Anisa sebgai Ketua HIMAPBSI bersama jajarannya itu di antaranya, Wakil Dekan II Rahmawati.S.Pd.M.Si, dan Ketua Program Studi PBSI, Erniati.S.Pd.M.Pd.

Di sela sela pelantikan kepengurusan, baik HIMPAUDI, maupun HIMAPBSI periode 2024-2025 tersebut, Dekan Dr.Mulyadi,M.Pd mengungkapkan harapannya agar, kedua lembaga kemahasiswaan tersebut memperkuat hubungan antara fakultas dan mahasiswa.

“Seluruh jajaran di fakultas ini (FKIP dan Bahasa dan Sastra Indonesia) mengharapkan agar saudara saudara yang mendapat amanah sebagai pengurus HIMPAUDI dan HIMAPBSI, punya lompatan pemikiran, sekaligus dapat membuka ide ide dan kreatifitas, demi mewujudkan  dan menghadirkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan fakultas,” harap Dr.Mulyadi, seraya mengingatkan pentingnya menjaga semangat kolaborasi dan inklusivitas dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Fakultas, demikian Dr.Mulyadi, akan selalu memberikan dukungan penuh kepada kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa PAUD dan Sastra Inggris. Makanya, ia mengajak semua mahasiswa untuk mengambil inisiatif dan berinovasi, serta tidak takut untuk mengekspresikan ide-ide demi kemajuan bersama.

Artinya, mahasiswa dan lembaga kemahasiswaan, untuk berkontribusi lebih dalam, dan tidak hanya berfokus pada studi akademik semata, tetapi juga pada pengembangan karakter dan soft skills yang sangat diperlukan di dunia kerja nantinya.

Bagi Doktor luaran UNM ini, wawasan tentang peran penting organisasi kemahasiswaan dalam mendukung proses pembelajaran dan pengembangan diri sangat diharapkan. Karena itu, kehadiran kedua organisasi lingkup UIM tersebut dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara mahasiswa dan dosen.

Seluruh jajaran FKIP dan Bahasa dan Sastra Indonesia di kampus UIM ini, demikian Sekretaris Umum Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sulawesi Selatan ini meminta, kedua organisasi ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan kreativitas dan kepemimpinan, melainkan sekaligus sebagai platform untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mahasiswa.

Untuk itu, pria Bugis asal Kabupaten Bone itu menekankan betapa pentingnya kolaborasi antara kedua program studi tersebut. Meski kedua himpunan memiliki karakteristik dan fokus yang berbeda, tetapi diharapkan dapat saling melengkapi dan bekerjasama dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik.

Apalagi, jelasnya, pendidikan anak usia dini misalnya membutuhkan konsep-konsep yang kreatif dan inovatif, maka di sisi lain, kontribusi mahasiswa Sastra Inggris dapat masuk, melalui pengembangan metode pembelajaran yang menarik dan interaktif.

Di bagian lain, Mul—sapaan akrabnya, mengemukakan, fakultas yang dipimpinnya bersama para dekan, para ketua ketua prodi, para dosen dan lainnya lingkup FKIP dan Sastra Inggris akan selalu memberikan dukungan penuh kepada kegiatan-kegiatan yang diadakan mahasiswa, termasuk himpunan mahasiswa.

Makanya, dia mengajak, seluruh mahasiswa dan lembaga kemahasiswaan  mengambil inisiatif dan berinovasi, serta tidak takut untuk mengekspresikan ide-ide mereka. “Kita juga mengharapkan kiranya mahasiswa tidak hanya berfokus pada studi akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan soft skills yang sangat diperlukan di dunia kerja nantinya,” jelasnya.

Mulyadi juga memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk aktif terlibat dalam pengembangan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat. Pasalnya, keterlibatan langsung mahasiswa dalam kegiatan sosial, seperti pengabdian masyarakat dan program pelatihan untuk guru-guru PAUD, dapat memberikan pengalaman berharga dan memperkuat kompetensi mereka sebagai calon pendidik. (din pattisahusiwa)

Facebook Comments Box

Baca Juga