Pedomanku.id | Kota sehat, merupakan impian setiap warga negara. Pasalnya, jika sehat, tentunya hidup lebih panjang, menuai kebahagiaan dalam kehidupan bukan hal yang naif. Hanya saja, untuk mencapai kota berdimensi kesehatan tidaklah mudah. Ada indikator pokok, indikator utama, dan indikator operasional yang harus dipenuhi.
Bukan hanya itu, mencapai kota sehat tidak akan dapat ditumpukan kepada pemerintah saja. Kota sehat harus dilakukan multi stakeholder, masyarakat, dunia usaha, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah bahu membahu mewujudkan hal tersebut. Salah satunya di Kota Makassar.
Untuk menggapai kota sehat, khususnya di Makassar, pada Jumat, 22 September Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim bersama dengan Tim Verifikator Kota Sehat Tingkat Nasional, melakukan kunjungan ke SD Negeri Pai Kota Makassar.
Tim verifikator terdiri dari Hadrian Marta (Ditjen Pembangunan Daerah, Kemendagri), Ari Fauzi Sabani (Bappenas), Wahyuningsih (Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen P2P Kemenkes), Dian Ariarsanti (Kemen PUPR), serta Ketua Forum Kota Sehat Makassar, Dr. Noor Bahry Noor.
Maksud kunjungan untuk menilai kondisi kesehatan dan kebersihan di lingkungan sekolah SD Negeri Pai Kota Makassar, yang terletak di Kecamatan Biringkanaya.
Tim verifikator melakukan peninjauan dengan fokus pada Unit Kesehatan Sekolah (UKS), hingga sarana sanitasi, termasuk kebersihan lingkungan sekolah. Mereka juga melakukan pemeriksaan terhadap kantin sekolah, WC siswa, dan sarana pembuangan sampah di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Muhyiddin Mustakim di sela sela peninjauan tersebut menyampaikan pesan khusus kepada para guru dan orang tua yang hadir. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan yang telah ditunjukkan selama penilaian.
Ia juga mendorong mereka untuk berinovasi dalam upaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa, sehingga hal ini dapat menjadi gaya hidup yang dianut oleh anak-anak Kota Makassar.
Kunjungan ini adalah langkah penting dalam upaya Kota Makassar untuk mencapai status “Kota Sehat” tingkat nasional, yang akan memberikan dampak positif pada kesejahteraan penduduknya, khususnya anak-anak di lingkungan pendidikan.
Di bagian lain Muhyiddin Mustakim menambahkan, siswa sebagai peserta didik di lembaga pendidikan sekolah dasar tidak terlepas dari rasa memiliki tanggung jawab, khususnya di bidang kesehatan. Makanya, siswa harus berperan dalam upaya menciptakan hidup yang sehat, dan lingkungan yang sehat, itu bisa dimulai dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat pada diri masing-masing.
Mengapa? Ya, karena, siswa merupakan tulang punggung bangsa dimasa yang akan datang maka dari itu, seharusnya remaja memiliki kecenderungan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai salah satu syarat pencapaian prestasi dalam pendidikan yang optimal, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya.
Pola hidup manusia dalam membentuk perilaku hidup bersih dan sehat apabila dilakukan secara terus menerus dalam bentuk kehidupan sehari-harinyaakan menimbulkan suatu intensitas dalam pelaksanaannya. Dalam melambangkan perilaku hidup bersih dan sehat ini biasanya siswa akan melihat/meniru tempat di mana siswa tinggal. Karena itu, siswa menuntut untuk hidup secara sehat dan berdampingan secara damai. (titi patti)