Pangkep, Pedomanku.id:
Kabupaten Pangkejene Kepulauan, atau Pangkep di Sulawesi Selatan, bakal menjadi pusat kajian dan pembelajaran Islam di kawasan timur Indonesia . Untuk itu, di kabupaten yang dipimpin H. Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi., M.Si, dan H.Syahban Sammana itu dibangun BAZNAS Institute.
Peletakan batu pertama pembangunan pusat generasi emas ini dilakukan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)-RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA di Desa Appakasunggu, Kelurahan Bonto Langkasa, Kecamatan Minasatene, Pangkep, Kamis, 7 Maret 2024.
Turut hadir dua pimpinan BAZNASRI lainya masing masing Kh.Achmad Sudrajat (Bidang Koordinasi Nasional) dan H.Rizaludin Kurniawan (Bidang Pengumpulan), Ketua BAZNAS Sulsel (H.Khidri Alwi) Wakil Ketua I,II, dan IV (Irfan Sanusi, Muh Ishaq Shamad, dan Abdul Aziz Bennu). Hadir pula Bupati Pangkep diwakili Sekda, Sekda, Hj.Suriani A,SE.
Sebagai pusat pembelajaran Islam, tentunya, di dalam BAZNAS Institute itu setidaknya ada pesantren. Di pesantren ini, para santrinya selain berhikmah, juga memperdalam, menggemakan, dan membumikan ayat ayat Allah.
Bagi Doktor IAIN (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta (2006) ini, di dalam pesantren itu pula akan ada Qiraah– selain memperlajari ilmu Al-Qur’an, juga mengkaji lafaz lafaznya, termasuk penulisan, maupun pengucapan. Dan, ada tazqiah.
Artinya, di BAZNAS Institute Pangkep tidak sekadar menjadi lembaga pendidikan, yang nantinya memberikan saham dalam pembentukan manusia religius, melainkan nantinya mereka yang dididik menjadi tokoh yang memberi kontribusi dan menempati posisi penting.
“Di BAZNAS Institute ini juga, nantinya menjadi cikal bakal melahirkan pemimpin berkarakter, atau berakhlak mulia. Pemimpin yang memimpin dengan cara-cara yang baik, tanpa menghakimi,” ujarnya.
Di sisi lain, kiyai kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 10 Pebruari 1957 inipun mengakui, di BAZNAS Institute juga dapat menjadi “Learning Centre of Excellence, atau pusat pembelajaran unggulan, khususnya bagi ekosistem pengelolaan perzakatan, berinfak, dan bersedekah.
Pentingnya dikembangkan perzakatan di BAZNAS Institute Pangkep lataran, didalam zakat itu sendiri mengandung empat makna. Yakni, kebersihan, atau kesucian. Kedua, pertumbuhan, atau perkembangan. Ketiga, kemaslahatan, atau kebaikan. Dan, ke empat, berkah.
Makna kebersihan dari zakat, karena harta yang diperoleh seseorang, terlebih dahulu disucikan lewat dikeluarkannya zakat. Itu sudah termasuk mensucikan hatinya. Mengapa? Ya, karena didalamnya ada doa yang bisa memberi ketentraman hati. Disitu pula Allah mengetahui apa yang orang itu keluarkan. Sebaliknya, jika orang tersebut tidak mengeluarkan zakatnya, maka resikonya dia memakan harta yang tidak bersih, dia makan harta yang bukan haknya.
Sedangkan makna pertumbuhan, atau perkembangan yakni, apa yang dikeluarkan akan naik ke atas melaporkan kepada Allah sebagai rasa kesyukuran dan kenikmatan. Dan, Allah mengatakan, turunlah bersama saudara saudaramu yang lebih banyak. Begitu pula makna kebaikan dan dan makna berkah. (darwis-din pattisahusiwa)