Maros, Pedomanku.id:
Hikmah lain dari Hari Raya Idul Adha yaitu mengajarkan tentang bagaimana saling berbagi dengan sesama, dan saling memafkan.Bupati Maros, Dr. H.A.S. Chaidir Syam misalnya, sekalipun berada ditanah suci Mekkah, namun tetap memerhatikan masyarakat dan jajaran Pemkab Maros.
Melalui media sosial pada Ahad 6 Juni 2024, bersama sang istri- Hj. Ulfiah Nur Yusuf Chaidir dan sejumlah warga Kabupaten Maros, bupati yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Maros tersebut terlihat menyampaikan pesan Idul Adha 1445 H langsung dari Tanah Suci Makkah. Pesan tersebut disampaikan bersama ucapan selamat dan permohonan maaf lahir batin.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Maros, kami mengucapkan selamat Idul Adha 1445 H dan mohon maaf lahir dan batin,” ujar Chaidir Syam lewat media sosial yang disirkan secara langsung.
Pernyataan dan ucapan selamat Idul Adha dari tanah Suci Mekkah memberi makna, betapa bupati penerima berbagai penghargaan tersebut adalah pribadi yang memiliki sikap toleransinya demikian tinggi. Bukan hanya itu, Chaidir Syam dikenal sebagai pemimpin yang menunjukkan sikap toleransi tinggi baik dalam kebijakan maupun kehidupan pribadinya.
Ketua MUI Maros, KH Syamsul Haliq, mengapresiasi pendekatan Chaidir Syam yang tidak pernah membeda-bedakan antara umat Islam dan umat agama lain. “Beliau memperlakukan semua tokoh agama, baik Islam maupun non-Islam, dengan adil dan setara,” ujarnya.
K.H. Syamsul Haliq juga memuji komitmen Bupati Chaidir Syam dan Pemerintah Kabupaten Maros dalam mendukung pembangunan rumah ibadah di berbagai wilayah, termasuk Mandai, Cenrana, dan Mallawa. Inisiatif ini menunjukkan dedikasi Chaidir Syam dalam menjadikan Maros sebagai kabupaten religius yang dikenal sebagai kabupaten santri.
“Perhatian besar Bupati Chaidir Syam terhadap pembangunan rumah ibadah menunjukkan upaya beliau dalam menjadikan Maros kabupaten yang religius dan harmonis,” tutup KH Syamsul Haliq. (wis)