Makassar, Pedomanku.id: Pejabat Pemerintah Kota Makassar nonton bareng film dokumenter. Film produksi Dinas Kebudayaan Kota Makassar yang disutradarai Ahmad Wildan Noumeiru itu berjudul “ Marege Awaiting Macassan.
Film yang ditayangkan di Cinepolis Pinisi Point Makassar Jalan Metro Tanjung Bunga, Jumat, 26 Januari 2024 ini dalam rangka memperingati Hari Australia atau National Australian Days.
Pejabat Pemkot Makassar yang hadir di antaranya, Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, Ketua TP PKK Indira Yusuf Ismail, Penjabat Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat se Makassar. Hadir pula Konsulat Jenderal Australia Todd Dias dan pemain film dokumenter Marege: Awaiting Macassan.
Sutradara film, Ahmad Wildan Noumeiru mengemukakan, film ini melibatkan 100 talent beserta kru.
Proses penggodokan film yang merupakan kerjasama dengan Pemkot Makassar mengangkat sejarah hubungan erat antara suku Aborigin Australia dan Makassar ini kurang lebih tujuh bulan.
Film ini mengisahkan perjuangan pelaut ulung Bugis Makassar yang mengarungi samudra, mereka tak gentar akan badai yang menerjang, dan Sampai suatu ketika para pelaut itu terdampar di wilayah pesisir Arnhem Land dan Teluk Carpentaria, Northern Territory, Australia.
Warga Makassar menjalani kehidupannya di sana, bersosialisasi dan hidup berdampingan dengan masyarakat Suku Aborigin. Interaksi mereka akhirnya semakin dekat hingga kebiasaan termasuk bahasa Makassar pun diwariskan ke warga Suku Aborigin.
Usai menonton film ini, Walikota Moh.Ramdhan Pomanto mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya saat hadir merayakan acara Australia Day di Bioskop Cinepolis, Mal Pipo.
Walikota dua periode ini menyebutkan, film dokumenter Marege Awaiting Macassan merupakan salah satu bukti sejarah kedekatan nenek moyang warga Makassar dan Penduduk asli Australia. Film ini memberi inspirasi dan eksplorasi untuk terus menggali hubungan panjang Suku Aborigin dan Makassar.
“Kita punya garis ke Afrika Slatan, kita punya garis ke Sri Lanka, punya garis ke Prancis, di Siam dan Malaysia. Kita punya garis ke Filipina dan saya harap sejarah ini dieksprasi dan digali lebih dalam,” jelasnya.
Danny-saapan akrab sarjana tekni Unhas ini mengungkapkan, sejarah sangat penting. Karena tanpa sejarah tidak akan ada bukti-bukti untuk menjadi cerita dan edukasi di masa depan. “Nenek moyang kita a luar biasa dan tidak banyak orang bisa seperti itu, mereka orang berani semua. Itulah karakter orang Makassar,” urainya.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias mengatakan, hubungan Makassar dan penduduk asli Australia di Australia Utara telah terjalin selama berabad-abad. Sekaligus merupakan cikal bakal hubungan diplomatik pertama Australia dengan Indonesia. (syasa)