160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
iklan dpr makassar

Tiga Tahun Pimpin BAZNAS Makassar, Komisioner Sambangi  Kafilah MTQ di Takalar

Makassar, Pedomanku.id: Dibalik angka tiga, tersembunyi suatu kekuatan, kestabilan, dan dapat menempatkan posisi sentral yang pas untuk menopang sesuatu yang lebih berat. Malah, angka tiga digunakan sebagai angka penyeimbang yang aman, dan bermakna dalam kehidupan sosial, maupun beragama.

Itulah mengapa , komisioner Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar periode 2021-2026 menempatkan angka tiga pada posisi penting. Penting, lantaran pada, Selasa, 30 April 2024, komisioner memasuki tiga tahun kepemimpinan mereka di lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar tersebut, setelah dilantik Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto, pada 30 April 2021.

Di usia ketiga tahun itu, Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong pun mengajak empat rekannya Ahmad Taslim, H,Jurlan Em Saho’as, H.Waspada Santing, serta H.Syahruddin Mayang—masing masing wakil ketua I,II,III, dan IV–  menyambangi kafilah MTQ asal Kota Makassar yang bakal berlaga pada MTQ ke XXXIII di kabupaten Takalar, mulai 2 Mei 2024.

Para komisoner didampingi Kabag II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan (Nabil Salim) dan tiga staf  amil yakni, Mawahdah Warahmah, Ahmad Kamsir dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Di markas kafilah MTQ Makassar di tempat permandian pantai Bintang Selatan Gelasong itu, baik ATM—sebutan HM.Ashar Tamanggong, maupun H.Syahruddin Mayang menyerahkan bantuan Rp60 juta. Dua tahun  lalu, atau tepatnya Selasa, 28 Juni 2022 pada MTQ ke XXXII di Bone, BAZNAS Makassar juga menyerahkan bantuan Rp50 juta kepada kafilah MTQ Kota Makassar.

Menyinggung asal dana yang dibantukan, ATM mengakui dari zakat, infak, dan sedekah, atau istilah kerennya ZIS,  dari para muzakki, baik dari ASN, dan guru SD-SMP muslim Pemkot Makassar, jajaran Perusda Kota Makassar, jajaran Polres Pelabuhan Makassar, dari UPZ Masjid, hingga orang perorang, dan lainnya.

Ashar Tamanggong mengemukakan, manfaat dari bantuan yang diberikan karena, para kafilah Kota Makassar di MTQ di Takalar, disamping dapat mensyiarkan agama Islam, khususnya menghapal, melantunkan, dan mengamalkan Alquran, sekaligus mensosialisasikan bahwa, BAZNAS Kota Makassar tidak hanya ada di ibukota Sulawesi Selatan, melainkan BAZNAS Makassar ada pula di kabupaten/kota di Sulsel, bahkan di seluruh Indonesia.

Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar ini mengharapkan, para kafilah Kota Makassar di ajang MTQ Sulsel tahun ini dapat meraih juara umum. “Seluruh jajaran BAZNAS Kota Makassar mengharapkan, kafilah Kota Makassar dapat membawa pulang juara umum,” harap Magister UMI Makassar 2022 ini.

Harapan juara umum juga disinggung Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto di sela sela pelepasan kafilah pada Senin, 29 April 2024. Walikota inovator peraih berbagai penghargaan level provinsi, nasional, bahkan dunia itu itu mengaku,  Makassar sebenarnya tidak terlalu sulit memiliki tim yang tangguh.

“Saya kira, Makassar tidaklah terlalu sulit merekrut kafilah MTQ. Mengapa? Ya, karena kita punya  sistem berjenjang. Mulai dari program tahfiz lorong,  pengajian lorong,  dan MTQ lorong. Dan, banyak sekali ivent ivent di Makassar yang bertalian dengan baca tulis Al-Qur’an.  Atau, apa yang disebut pembinaan usia dini,” tutupnya.

Menyinggung keberadaan komisioner di usia tiga tahun, dan memasuki tahun ke empat dan kelima, di BAZNAS Kota Makassar,  ATM mengharapkan terus menggiatkan dan membumikan persoalan ke-Zakat-an di semua lapisan masyarakat, khususnya kaum muslim di ibukota Sulawesi Selatan ini.

Pasalnya, baik komisoner, maupun para amil zakat, pada hakekatnya adalah pegawainya Allah SWT. Karena itu di sisa dua tahun ke depan, dia berharap  perlu adanya motivasi, keihklasan, hingga perlunya karakter keshalehan.

Apalagi, definisi zakat, dan teorinya tidak berubah. Tetapi, pengelolaan zakat itu yang berubah, dinamis, banyak hal yang mempengaruhinya. Zakat sangat berkembang, untuk itu perlu ada pengkajian zakat, seperti regulasi zakat.

Sebab, zakat, sebenarnya adalah penghasilan totalitas. Jadi, tidak bisa hanya dikatakan gajinya saja. Melainkan, sejumlah honornya setahun, perjalanannya setahun.  Makanya, pada dasarnya zakat itu adalah berdasarkan kejujuran, karena miliknya Allah SWT. Dan, cuma diberi kewenangan pada setiap orang, dan akan diambil kembali, karena milikNya.

Dan memasuki tahun ke empat dan kelima ini, harapan kita seluruh amil di BAZNAS Makassar dapat bekerja lebih bersemangat lagi. Mengapa? Ya, karena, Zakat adalah salah satu tiang ajaran Islam yang amat penting. Dengan zakat maka wajah kemasyarakatan dari ajaran Islam menjadi nyata. Sedangkan tanpa zakat, agama Islam hanya menjadi tidak sempurna.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Makassar, Jurlan Em Saho’as menambahkan, selama tiga tahun, berbagai program unggulan berjalan dengan baik. Program program tersebut dikemas dalam bidang kesehatan, kemanusiaan, dakwah, advokasi, serta ekonomi.

Kelima program ini, demikianjurnalis yang juga penyair Indonesia yang berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah” ini mengaku tidak boleh keluar dari delapan asnap. Yakni, fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Dan tentunya, dalam menjalankan program kerja tahunan, wajib hukumnya BAZNAS berpegang teguh pada tiga aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI. (din pattisahusiwa-tim media baznas kota makassar)

Facebook Comments Box

Baca Juga