Maros, Pedomanku.id: Bupati dan Wakil Bupati Maros (H.A.S. Cahidir Syam dan Suhartina Bohari) bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menggelar peringatan Hari Bumi Sedunia (HBS) di Lapangan Pallantikang Pemkab Maros, Senin, 22 April 2024.
Selain bupati dan wakil bupati, Peringatan HBS bertema “Planet Vs Plastik” di Kabupaten Maros ini diwarnai penanaman pohon di Taman Bank Sulselbar Turikale Maros dan di halaman Kantor Bupati Maros itu juga dihadiri Forkopimda, Sekda, Kepala Perangkat Daerah dan camat se Kabupaten Maros.
Peringatan hari bumi menurut Bupati Maros, H.A.S.Chaidir Syam merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan dalam kebijakan dan sikap lingkungan.
” Di hari bumi 2024 ini kita harus mempertimbangkan bagaimana kita dapat mengurangi dampak lingkungan dan mendukung upaya keberlanjutan dalam komunitas kita,” terang Chaidir Syam.
Dikatakan, pemerintah harus memberikan insentif kepada warga negaranya, dunia usaha dan institusi untuk berkreasi dan berinovasi, memajukan kepentingan publik dan menciptakan kerangka kerja bagi ekonomi global yang adil dan berkelanjutan.
” Setiap warga negara harus mendorong solusi berkelanjutan secara menyeluruh sebagai pemilih dan konsumen untuk berpartisipasi dalam peringatan hari bumi dan memberikan dampak positif bagi planet kita,” ungkap Chaidir saat menyampaikan sambutan dalam acara tersebut.
Bupati Maros yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Maros mengungkapkan, tema hari bumi 2024 adalah planet vs plastic alias planet lawan plastik yang menuntut berakhirnya penggunaan plastik demi kesehatan manusia dan bumi.
Tema tersebut, lanjut dia, diambil untuk menyerukan resiko kesehatan akibat penggunaan plastik yang bukan sekadar masalah lingkungan tapi juga ancaman besar terhadap kesehatan manusia.
” Dengan tema utama “planet vs plastik maka hari bumi 2024 ini kita akan fokus pada advokasi pengurangan produksi plastik sebesar 60 persen pada 2040,” ujarnya, seraya menambahkan, penghapusan plastik sekali pakai dan sikap tegas terhadap fast fashion dapat mengurangi polusi yang mengancam lingkungan alam dan perkotaan. (wis)