160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
iklan dpr makassar

Guna Penurunan Stunting, DPPKB Makassar Dorong Sinergi Lintas Sektor

Makassar, Pedomanku.id:

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.

Guna mengatasi masalah stanting, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar terus menggiatkan komitmennya memberantasanya. Untuk maksud itu, dinas yang dipimpin Syahruddin tersebut menggelar Rapat Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting dan Evaluasi Laporan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester Pertama Tahun 2024.

Rapat itu berlangsung di Ruangan Sipakalebbi, Balaikota Makassar, dan dihadiri berbagai instansi lintas sektor yang memiliki peran penting dalam upaya penurunan stunting di Ibukota Sulawesi Selatan ini, pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Plt Kepala DPPKB Makassar, Syahruddin mengemukakan, pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Kita ketahui bersama bahwa, persoalan stunting adalah masalah multidimensional yang memerlukan pendekatan lintas sektor. Untuk itu, kami di DPPKB berperan sebagai penggerak utama untuk menyatukan langkah semua pihak guna menangani masalah ini,” tutur di sela sela membuka rapat.

Syahruddin mengemukakan, berbagai pihak, seperti Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Ketahanan Pangan, turut membahas langkah strategis yang akan diambil. DPPKB Makassar sendiri memfokuskan perannya pada penyuluhan kepada masyarakat, perencanaan keluarga, dan pemberdayaan kader Posyandu untuk memastikan intervensi gizi dapat menjangkau keluarga yang membutuhkan.

Pernyatana senada dikemukakan Kepala Bidang Penyuluhan Penggerakan dan Satgas Stunting dari BKKBN Sulawesi Selatan. Dia memuji peran DPPKB dalam membangun sinergi.

Menurutnya, koordinasi yang dipimpin oleh DPPKB Makassar telah memberikan dampak positif dalam pelaksanaan aksi konvergensi di tingkat lokal.

Evaluasi semester pertama menunjukkan beberapa pencapaian positif, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang dan perbaikan sanitasi. Namun, masih terdapat tantangan besar, terutama di wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas. DPPKB berencana meningkatkan jangkauan program dengan melibatkan lebih banyak kader Posyandu dan memanfaatkan teknologi informasi untuk edukasi kesehatan. (din)

Facebook Comments Box

Baca Juga