160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
iklan dpr makassar

Ketua BAZNAS Makassar Raih Doktor (1). Digelar Doktor sebelum Doktor

Mulai hari ini, Pattisnews.com, Inspirasimakassar.id, dan Pedomanku.id, menyajikan secara utuh disertasi HM.Ashar Tamanggong saat meraih gelar Doktor pada Program Studi Program Studi “Ilmu Manajemen Pendidikan Islam” Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin, 10 Februari 2025 disajikan secara bersambung!!

***

Hal menarik dari penampilan  HM.Ashar Tamanggong di atas podium terhormat saat membedah disertasi berjudul ”Manajemen Pendidikan Karakter MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah Kota Makassar”, pimpinan sidang Prof.Dr.H.Mursalim Laekkeng,ASEAN,CPA mengakui kehebatan Ketua Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS) Kota Makassar ini. Pasalnya, jauh sebelum meraih Doktor di UMI, masyarakat telah memberinya gelar Doktor.

Pernyataan senada dikemukakan   Ko-promotor Dr.H.Andi Bunyamin,M.Pd dan Dr.H.M.Hasibuddin Mahmud,SS,MA.  Sementara penguji masing masing Prof.Dr.H.Abdul Rahman Mus,SE,M.Si, Prof. Dr. H. Baso Amang, SE., M.Si, Dr. H. Ahmad Hakim, MA, Dr. Hj. Rosmiati, M.Pd. Dan, bertindak sebagai penguji eksternal yakni, Prof. Dr. H. Bahaking Rama, MS, serta penguji lintas disiplin ilmu , Dr. H. Adnan Lira, SH., MH.

Mengapa HM.Ashar Tamanggong mendapat gelar Doktor dari masyarakat sebelum meraih dan menyandantg  Doktor sesungguhnya? Tidak lain lantaran ada keseimbangan keilmuan yang diterapkannya secara tepat.  Dan, tentunya, bisa saja masyarakat mengakui dengan menggunakan frasa seperti Doktor, atau sekadar menyapa dengan nama dan mengungkapkan penghargaan atas apa yang dimiliki ATM—sapaan akrabnya.

“Ini tentang menemukan keseimbangan antara mengakui dedikasi dan kemajuan kandidat doktor dan menghargai pentingnya meraih gelar sesungguhnya. Makanya, usai menyelesaikan strata II di UMI, ATM langsung mengajukan diri kuliah di S3, juga di UMI,” tutur Prof. Dr. H. Mursalim Laekkeng, ASEAN CPA.

Hanya saja, harapan kebanyakan masyarakat, akan gelaran Doktornya disikapinya dengan  hati-hati, dan menunggu hingga gelar tersebut resmi diberikan. Dan, pada akhirnya, Senin, 10 Februari 2025, ATM benar benar membuktian dirinya, bahwa gelaran masyarakat kepadanya benar benar diwujudnyatakan secara formal.

Momen kelulusan tersebut menandai puncak kerja keras dan dedikasi selama dua tahun setengah, sekaligus layak mendapatkan pengakuan penuh dan pantas.

“Dan, pada Senjin hari ini (10-2-2025) HM.Ashar Tamanggong berhak menyandang gelar Doktor. Beliau benar-benar pantas mendapatkannya. Tentunya, keluarga besarnya, koleganya, rekan rekanya di BAZNAS Kota Makassar pun  merasa terhormat dan ada kekaguman. Selamat,” tutur Prof.Mursalim Laekkeng, diikuti tepukan tangan pengunjung yang memadati lantai III gedung Pasca Sarjana UMI, Jalan Urif Sumoharjo.

Sebelumnya, pimpinan sidang menyilahkan mahasiswa ber-NIM 002-DMPI-14.2022 ini menyampaikan garis garis besar Disertasinya. Pria Makassar, kelahiran Takalar memulai mengemukakan, Manajemen Pendidikan Karakter di MAN 2 Model Makassar dan SMA Islam Athirah Kota Makassar di-breckdown ke dalam beberapa sub masalah atau pertanyaan penelitian, yaitu: Bagaimana Perencanaan Pendidikan Karakter di MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah Makassar?Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Karakter di MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah Makassar? Bagaimana Evaluasi Pendidikan Karakter di MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah Makassar?

Jenis penelitian tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian deksriptif yang berorientasi lapangan. Adapun sumber data penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Agama Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan penelusuran referensi. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Perencanaan Pendidikan Karakter dalam merencanakan penguatan pendidikan karakter di MAN 2 Kota Makassar dan   SMA Islam Athirah di Kota Makassar langkah yang di ambil adalah a) Penentuan Nilai-nilai Karakter Sekolah (Kejujuran,Tanggung Jawab, Disiplin Belajar dan Waktu, Patuh dan Sopan Santun, Shalat berjamaah, Kepemimpinan), b) Pelibatan Orang Tua (Komunikasi antar Sekolah dan Orang tua, Mendukung pembiasaan positif di rumah) c.)Teladan dari Guru dan Staf Sekolah, d) Lingkungan Sekolah yang mendukung. Pelaksanaan ini memerlukan keterlibatan semua pihak, dari guru, siswa, hingga orang tua, agar nilai-nilai karakter dapat ditanamkan dengan baik.

ATM juga mengungkap beberapa cara pelaksanaan pendidikan karakter yang efektif: a.) Kegiatan Ekstrakurikuler, b.) Kebiasaan Harian di Sekolah, c.) Penerapan Reward dan Punishment. Bentuk evaluasi yang dilakukan MAN 2 Model dan SMA Islam Athirah Makassar yakni a.) Penilain Kelas, b.) Rapat Evaluasi Internal, c.)

Penggunaan Instrumen atau Evaluasi

Implikasi dari penelitian ini adalah manajemen pendidikan karakter dalam pendidikan harus dilakukan secara maksimal, fungsi manajemen yang efektif akan membantu pelaksanaan pendidikan karakter yang melibatkan banyak pihak dan banyak aspek perlu dinilai. Pelibatan seluruh warga sekolah, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar akan sangat membantu proses pendidikan karakter yang tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di dalam keluarga dan lingkungan masyarakat.

  1. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, namun sebenarnya pendidikan tak hanya dapat diberikan di sekolah saja, pendidikan dapat kita dapatkan dimana saja. Guru merupakan seseorang yang perlu digugu dan ditiru.

Artinya, apabila kita menjadi sesosok guru, kita harus bersikap yang pantas agar murid-murid dapat mencontohnya dengan baik. Mulai dari sikap terhadap murid, cara berbicara, sampai cara berpakaian, haruslah yang sesuai. Karena guru menjadi sorotan di kelas dan juga memiliki peran penting di sekolah, jadi guru harus memiliki serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah proses belajar mengajar terhadap peserta didik, agar memiliki kecerdasan dan berkarakter yang baik, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat.1 Pendidikan merupakan sebuah jalan dan upaya untuk meraih pemahaman yang bermakna dan aplikatif dalam kehidupan. Pendidikan juga menjadi langkah awal bagi perubahan, baik itu perubahan dalam lingkup luas seperti masa depan bangsa atau Negara maupun dalam lingkup paling kecil seperti perbaikan diri untuk menjadi manusia yang seutuhnya.

Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter bangsa merupakan pondasi bagi suatu bangsa dalam upaya membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin. Pendidikan karakter merupakan proses berkelanjutan dan tidak pernah berakhir selama manusia masih ada di muka bumi ini.

Karena itu, dalam rangka tujuan pendidikan karakter, perlu ada manajemen yang baik dan sinergis di antara berbagai komponen pendidikan yang terlibat baik yang bersifat formal, nonformal, maupun informal, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan karakter bangsa telah pula menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya pengembangan pendidikan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai sektor dan di berbagai lembaga pemerintah, terutama di berbagai unit Kementrian Pendidikan Nasional.

Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh. Keinginan masyarakat dan kepedulian pemerintah mengenai pendidikan karakter bangsa, akhirnya berakumulasi pada kebijakan pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dan menjadi salah satu program unggulan pemerintah, paling tidak untuk masa 5 (lima) tahun mendatang (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). Pelaksanaan pendidikan karakter bangsa Indonesia tidak berdiri sendiri tetapi berintegrasi dengan pelajaranpelajaran yang ada dengan memasukkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa Indonesia. (din pattisahusiwa-tim media baznas kota makassar/bersambung).

Facebook Comments Box

Baca Juga