Maros, Pedomanku.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros akan kembali lagi menggelar job fair di Mall Pelayanan Publik (MPP) Maros.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan, Nuryadi, mengemukakan, job fair akan berlangsung pada 27-28 Juni. Saat ini, pendaftaran perusahaan yang ingin berpartisipasi masih berlangsung, sehingga jumlah lowongan kerja yang tersedia belum dapat dipastikan. Nuryadi menambahkan bahwa job fair kali ini juga akan menyediakan peluang kerja bagi penyandang disabilitas.
“Jadi job fair ini tidak hanya terbuka untuk umum, tapi juga akan mencakup lowongan bagi teman-teman penyandang disabilitas,” tuturnya pada Ahad, 16 Juni 2024
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran di Maros. Sebelumnya, jajara Dians Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu terus melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan agar memaksimalkan potensi SDM asli Maros.
Mantan Kepala Dinas Sosial Pemkab Maros itu juga mengklaim bahwa pemerintah telah berhasil mengirim 84 tenaga kerja ke luar negeri. Pasalnya, pihak tenaga kerja yang dikirim mencakup berbagai bidang, seperti pertanian, konstruksi, dan industri, dengan kontrak kerja antara 8 bulan hingga 3 tahun.
Sebelumnya, Bupati Maros, Chaidir Syam, sebelumnya mengklaim, ada penurunan jumlah pengangguran dibandingkan dengan data tahun 2022. Pada saat itu, angka pengangguran terbuka mencapai 8.424 dari 167.196 jumlah angkatan kerja, sedangkan pada tahun 2023, angka tersebut menurun menjadi 6.816 dari 187.446 jumlah angkatan kerja. Pengangguran di Maros mayoritas berada di usia produktif, yaitu 15 tahun ke atas, dengan tingkat pendidikan SMA sebagai kelompok yang paling banyak menganggur, diikuti oleh lulusan S1 dan SMP.
“Lulusan SD yang menganggur sekitar 1,79%, lulusan SMP 3,03%, lulusan SMA 5,48%, dan lulusan S1 4,99%,” rincinya.
Chaidir menyebutkan bahwa penurunan angka pengangguran ini tidak terlepas dari berbagai program yang dijalankan oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah mendorong pemuda-pemudi untuk menjadi petani milenial. Saat ini, kami telah mencetak 8.000 petani milenial di bidang pertanian.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Maros juga menjalin kerja sama dengan perbankan dan PNM untuk mendukung UMKM. (wis)