160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
iklan dpr makassar

BAZNAS Makassar Siapkan Rp4 Miliar untuk Tahfidz di Lima Ponpes

Makassar, Pedomanku.id:

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menyiapkan dana Rp4 miliar untuk beasiswa Santri Tahfidz. Saat ini, lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar itu sementara melakukan asesmen bagi 200 calon penerima.

Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurla Em Saho’as bersama tim bidang II mulai Rabu, 17 Juli melakukan asesmen kepada calon penerima yang tersebar di lima Pondok Pesantren (Ponpes), yakni, Al-Imam Asyim, Yasmin,  Markaz Imam Malik, Darul Aman, dan  Yayasan  Al-Bayan Hidayatullah.

H.Jurlan Em Saho’as mengakui, jumlah penerima beasiswa dari kelima Ponpes tersebut jumlahnya 200 santri. Mereka menerima selama 12 bulan, atau satu tahun.

“Jadi sebelum penyerahan beasiswa tesebut, kami wajib melakukan asesmen kepada calon penerima. Sebab, salah satu syarat penerima adalah melalui asesmen, apakah benar calon penerima itu berasal dari Ponpes bersangkutan, atau tidak. Kami mendatangi langsung ke Ponpesnya dan langsung melakukan asesmen kepada mereka,” tuturnya usai asesmen.

Juranlis Harian Pedoman Rakyat Ujungpandang di masanya itu menyebutkan, perhatian lembaga amil terpercaya di Ibukota Sulawesi Selatan kepada Santri khususnya para Tahfidz,  diiharapkan semakin banyak para santri yang khatam dan mampu menghafal Al-quran dengan baik, sekaligus berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. Menghafal biasanya dilakukan dengan mengulang-ulang suatu materi, baik dengan membaca kembali atau mendengarkan kembali.

Hal penting adalah mempersiapkan generasi muda para santri yang mampu memahami dan menghafal Alquran sebagai cikal bakal imam salat, ustadz-ustadzah, ataupun pemimpin masa depan. Dengan demikian pemahaman akan isi kandungan kitab suci Alquran semakin meningkat untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tidak ada maksud lain, kecuali beasiswa yang diberikan kepada para santri Tahfidz ini, dimaksudkan untuk melahirkan tahfiz-tahfiz Al-Quran dari Kota Makassar khususnya, dan Sulawsi Selatan umumnya agar mereka lebih  profesional, menjadi ustaz, ustazah, dan guru bagi dakwah Al-Quran, sekaligus mereka diharakan menyebar bukan saja ke seluruh Kota makassar, dan SulawesiSelatan semata , melainkan meng-Indonesia, hingga dan menpdunia,” harapnya, didampingi Kabag II Nabil Salim, dan dua staff pelaksana H.Arifuddin dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Di sela sela asesmen calon penerima, penyair Indonesia yang berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah” ini menambahkan, sumber dana yang digelontorkan kepada para santri berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Magister Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini menambahkan, dalam asesmen yang dilakukan, ternyata ada juga santri yang sudah sarjana.

“Saya tertarik dengan para santri  ini. Sebab, dari sekian santri ada juga sudah sarjana. Dia merasa dirinya masih kekurangan, sehingga memilih mendalami hafalannya. Sangat luar biasa, sebab santri ini mengatakan, sejak menjadi tahfidz dia banyak mendapat rezeki,” tutup Jurlan—sapaan akrab pria asal Palopo ini.

Seperti diketahui, selain bantuan kepada para santri, berbagai program BAZNAS Kota Makassar lainnya yang benar benar menyentuh masyarakat di kota yang dipimpin Moh. Ramhdan Pomanto ini. Program tersebut tidak hanya bersentuhan pada persoalan konsuntif samata, yakni bantuan bulanan, tetapi juga  terhadap hal hal yang tidak kalah penting, yakni pemberdayaan.

BAZNAS Makassar juga telah melakukan program program pemberdayaan dengan cara memberikan bantuan UMKM. Besaran bantuan disesuaikan dengan asesmen yang dilakukan tim BAZNAS Makassar. BAZNAS Makassar juga  terus melakukan langkah proaktif, khususnya yang bersinggungan dengan ummat dan keummatan. BAZNAS juga, tidak henti hentinya melakukan berbagai kegiatan, guna mengangkat taraf hidup dan kehidupan kaum dhuafa.

Di sisi lain, BAZNAS tidak sekadar memberikan bantuan operasional tersebut, melainkan mendampingi penerima dalam hal, memanej agar usaha mereka berkembang. Program lainnya adalah, memberikan beasiswa bagi kaum dhuafa mulai SD, SMP, MIN, MTsN, MAN, hingga S1. Sunatan massal bagi 500 orang juga menjadi program Baznas hingga akhir Desember mendatang. Dan, pembagian makanan di kantong kantong kemiskinan, utamanya di emperan emperan jalan dan emperen toko. Jumlahnya 150 boks setiap jumat.

Dalam menjalankan amanah, BAZNAS tidak  boleh main main dalam hal zakat. Baznas mengetahui betul para mustahik seperti diisyartakan dalam 8 golongan atau asnaf. Yakni, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat.  (din pattisahusiwa—tim media baznas kota makassar)

Facebook Comments Box

Baca Juga