Pedomanku.id | Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar peduli dengan masyarakat pulau Kodingareng. Pasalnya, di pulau yang masuk dalam wilayah hukum Kecamatan Kepulauan Sangkarang, Kota Makassar ini sebagian besar membuang air besar di sembarangan tempat.
Kondisi inilah membuat lembaga pemerintah non struktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar ini menurunkan tim dipimpin Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, H.Jurlan Em Saho’as melakukan pendataan, atau asesmen kepada warga di pulau yang dipimpin Lurah Ronny Catur Prabowo ini.
“Jadi, kami ke Pulau Kodingareng ini untuk melakukan pendataan kepada warga yang tidak memiliki jamban keluarga. Dan ternyata, di pulau ini yang memiliki jamban keluarga sangat sedikit. Makanya, setelah pendataan ini selesai, kami akan merumuskannya kembali bersama pimpinan lainnya di BAZNAS Makassar, untuk menetapkan berapa jamban yang kami akan buat,” tutur H.Jurlan Em Saho’as didampingi tim masing masing Sudirman N, Nabil Salim, Asrijal Syaharuddin, serta Syarifuddin Pattisahusiwa, Ahad, 13 Agustus 2023.
Jurnalis kawakan ini mengemukakan, dari hasil pendataan, di antara warga membuang hajat ke laut, dan ada pula yang menumpang di keluarga atau
“Ya, jadi kehadiran BAZNAS Makassar di pulau ini, tentunya untuk mengajak masyarakat Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), atau Open Defecation Free (ODF). Karena jika dibiarkan tentunya akan berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, termasuk didalamnya berpengaruh secara ekonomi, ” urai magister UIM Makassar ini.
Menjawab pertanyaan berapa banyak jamban keluarga yang akan dibuat BAZNAS, dan kapan realisasinya, penyair Indonesia yang berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah” ini mengakui, setelah pendataan, pihaknya bersama pimpinan BAZNAS Makassar lainnya akan membahasnya, sekaligus menentukan berapa jumlah jamban yang akan dibuat.
“Soal kapan realisasi dari pendataan ini, akan kami bahas kembali bersama jajaran komisioner lainnya dulu. Yang pasti, sudah ada anggaran yang diperuntukan untuk pembuatan jamban ini. Sekalipun nantinya jumlahnya belum banyak, yang jelas, sudah ada yang diperbuat dari BAZNAS Makassar,” tutur peraih juara harapan I penulisan featurenews (jurnalis Sastra) se-Sulsel (2009), dan penerima penghargaan “Celebes Award” pada tahun 2003.
Menurutnya, jika telah disetujui, tentunya pihaknya memanfaatkan tukang yang ada di pulau berpenduduk lebih 3000 jiwa tersebut.
“Yang pasti, pekerja jamban ini adalah para tukang di Kodingareng ini. Karena dengan memanfaatkan tukang di sini, berarti BAZNAS Makassar sekaligus membuka lapangan kerja bagi warga,” tutupnya.
Seperti diketahui tingginya angka buang air besar pada sembarang tempat, berpengaruh, baik secara ekonomi, maupun kesehatan. Persoalan inilah mengemuka saat penyuluhan sanitasi oleh BAZNAS Kota Makassar di Kodingaren, Sabtu, 10 September 2022.
Pada penyuluhan yang juga dihadiri Lurah Kodingareng, Ronny Catur Prabowo, S.STP, perwakilan Puskemas, ketua ketua RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan, hingga pengurus masjid itu mengharapkan, BAZNAS Kota Makassar membantu masyarakat, utamanya menyediakan jamban keluarga.
Pasalnya, setidaknya, di kelurahan yang masuk dalam gugusan Kecamatan Pulau Sangkarang ini, masih membutuhkan 223 buah jamban keluarga.
Mendengar keluhan warga, Pelaksana Tugas Ketua BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim dan Wakil Ketua II Bidang Pendayagunaan dan Pendistribusian, H.Jurlan Em Saho’as, sama sama mengemukakan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi demikian, utamanya yang diakibatkan sanitasi buruk.
Selain pembuatan jamban, pelibatan BAZNAS Makassar di pulau yang ditempuh 1 jam dari Pelabuhan Rakyat Bangkoa ini juga pernah mengirimkan bantuan beras, telur, dan bahan sembako lainnya, pada 29 Desember 2022.
Saat itu, pulau ini dilanda puting beliung. Angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak garis lurus dengan lama kajadian maksimum lima menit tersebut menghancurkan sejumlah rumah.
Kejadian alam tersebut mengakibatkan, nelayan tidak bisa melaut. Malah, warga selain tidak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari hari, juga terhambat ke Kota Makassar membeli bahan makanan.
BAZNAS Makassar mengirimkan beras lebih setengah ton (550 kg), telur 110 rak, air mineral, dan super mie ini menggunakan transportasi laut milik warga setempat. Turut menyaksikan pengiriman bantuan tersebut Camat Kecamatan Kepulauan Sangakara Ramli Lallo, dan Lurah Kodingareng, Ronny Catur Prabowo, S.STP. (Din Pattisahusiwa-Tim Media BAZNAS Kota Makassar)