Maros, Pedomanku.id:
Pasangan Calon Bupati Maros, Nomor Urut dua, Chaidir Syam, pada Rabu, 23 Oktober 2024 malam. mengunjungi warga Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Simbang. Di tenga tengah warga, Chaidir Syam menguraikan berbagai keberhasilannya memimpin Maros periode 2019-2024.
Khususnya tiga tahun tahun terakhir dia mencatat, mulai dari sektor keagamaan, pendidikan, kesehatan hingga peningkatan ekonomi. Tercatat, 23 pesantren yang telah dibangun di beberapa kecamatan di Kabupaten Maros dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Kemudian pembangunan sekretariat muhammadiyah dan lembaga keagamaan lainnya, juga membangun sekretariat majelis taklim, bahkan saat ini sudah hampir 400 majelis taklim yang terbentuk selama memimpin.
Mantan Ketua DPRD Maros ini menyebutkan, pada periode pertama kepemimpinan, salah satu visinya menjadikan Maros sebagai Kabupaten religius. Pada sektor perekenomian, Chaidir mendorong pengembangan UMKM.
Ia menyebutkan 35 ribu UMKM yang saat ini sudah memiliki NIB. Padahal sebelum memimpin, jumlah UMKM hanya sekitar 3.500 saja.
Untuk UMKM, jelasnya, pihaknya memberikan bantuan usaha, dan bagi pemuda banyak pelatihan keterampilan agar mereka mudah mendapatkan pekerjaan dan bisa bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lainnya.
Ketua PMI Maros ini menuturkan, untuk memajukan pendidikan Maros, hampir setiap tahun digelontorkan anggaran Rp400 M dari APBD.
Anggaran ini diperuntukkan untuk rehabilitasi sekolah, menciptakan guru dan kepala sekolah penggerak, sertifikasi guru hingga seragam gratis untuk siswa SD dan SMP dan alat peraga untuk tingkat PAUD. Dia mencontohkan, di luar negeri, Singapura dan Jepang mereka sangat konsen membangun sumber daya manusianya, mencerdaskan masyarakatnya.
Kemudian, disektor kesehatan masyarakat Chaidir menganggarkan Rp300 M. Anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki fasilitas kesehatan, penambahan alat kesehatan dan pembayaran BPJS pada pada program UHC untuk pengobatan gratis.
“Sekarang ibu-ibu yang hamil, sudah bisa USG di puskesmas. Selain pembangunan puskesmas, kami juga tengah membangun RS Camba agar masyarakat di daerah pegunungan semakin mudah untuk berobat.
Anggaran 30 miliar digunakan untuk bayar BPJS tiap tahunnya, agar masyarakat bisa mendapatkan pengobatan gratis,” tambahnya.
Kemudian, jelas Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Maros ini, untuk pembangunan infrastuktur dianggarkan Rp300 miliar, diperuntukkan untuk pembangunna jalan, jembatan dan irigasi.
Makanya, da berharap masyarakat bisa memberikan kepercayaannya kepadanya untuk memimpin Maros kembali. Tujuannya, agar, program yang belum terselesaikan pada periode pertama bisa dilanjutkan.
“Khusus di Desa Bonto Talassa yang yang merupakan sektor pertanian maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana irigasi harus baik, bantuan kepada kelompok tani kita juga lancar,” jelasnya Chaidir Syam. (wis)