Makassar, Pedomanku.id:
Perwakilan Dinas Kebudayaan Kota Makassar, selain menghadiri Festival Budaya Nusantara tingkat SD se-kota Makassar yang digelar SMP Islam Athirah Makassar, sekaligus menjadi juri pada stand-stand yang sudah disiapkan siswa sekolah tersebut.
SMP Islam Athirah Makassar kembali menggelar Festival Budaya Nusantara tingkat SD se-kota Makassar dengan tema “ Bersatu dalam Keberagaman” yang diketuai oleh Fajaruddin,S.Pd. Acara ini diikuti oleh 40 SD se-kota Makassar dengan peserta 350 orang. Kegiatan ini berlangsung di Sekolah Islam Athirah Jalan Kajaolalido no. 22 Makassar, 23 Pebruari 2024.
Festival Budaya Nusantara tahun 2024, ini merupakan kali 10 SMP Islam Athirah Makassar menggelar festival budaya. Menariknya, pada satu dekade festival kebudayaan ini menghadirkan tarian kolosal pelajar Pancasila khusus siswa dari kelas VII untuk menghibur pengunjung. Juga pembacaan ikrar budaya yang diwakili oleh perwakilan kelas dan dari peserta eksternal.
Kegiatan FBN ini, siswa SMP Islam Athirah Makassar menghadirkan parade dan stand persembahan dari siswa Athirah dan dukungan dari orang tua siswa. Pada kali ini, kembali memperebutkan piala bergilir Direktur Sekolah Islam Athirah pada lomba tari tradisional, menyanyi solo, menggambar, pidato budaya, rangking 1, fashion show, dan baca puisi.
Pada Festival Budaya Nusantara ini, turut dimeriahkan oleh siswa SMP Labschool yang mengikuti program student exchange di SMP Islam Athirah Makassar pada acara pembukaan dengan menampilkan tari ondel-ondel.
Kepala Sekolah SMP Islam Athirah Makassar, Nilamartini mengatakan kegiatan ini telah berlangsung selama 10 tahun, meskipun di masa Pandemi Covid-19 tetap dilaksanakan secara daring.
“Di tahun ini tidak berekspektasi peserta sebanyak ini. Ada sekitar 40 sekolah yang hadir dan mengikuti lomba. Festival ini awalnya hanya khusus internal. Tapi beberapa tahun berikutnya kemudian antuasias sekolah lain mulai banyak, sehingga dihadirkan pula untuk sekolah lainnya,” tuturnya.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril mengatakan perlunya mengenalkan anak-anak pada perbedaan budaya. “Kalau perlu kami mengirim anak-anak ke daerah berbeda biar membuat mereka semakin cinta Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika,”jelasnya.
Kepala Bidang Dinas Pendidikan Makassar, Muh. Guntur menambahkan kegiatan ini merupakan implementasi kurikulum merdeka, dan Athirah menjadi sekolah penggerak angkatan kedua yang sejalan dengan visi misi pemerintah Kota Makassar. Dan diharapkan semua anak memiliki bakat dan minat ke budaya. (syasa)