Makassar, Pedomanku.id:
Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar ditarik kembali ke kampus, Selasa, 17 September 2024.
Kelima mahasiswa yang ber-KKP dari Program Studi Ekonomi Islam di lembaga amil terpercaya dan amanah berkantor di Jalan Teduh Bersinar nomor 5 Makassar itu masing masing Resisma, Nurhikmah, Umu Aiman Arpa, Ahkam Ahmad, dan Herianto.
Dr.Syahidayah Rahmah,SE.Sy.M.E.I, dosen pembimbing kelima mahasiswa itu berterima kasih kepada jajaran BAZNAS Kota Makassar yang telah menerima dan membimbing mahasiswa Unismuh Makassar, khususnya program studi Ekonomi Islam.
“Tentunya sebagai dosen pembimbing, kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pimpinan dan seluruh jajaran BAZNAS Kota Makassar. Semoga bekalan dari KKP adik adik mahasiswa ini dapat bermanfaat,” tuturnya.
Pernyataan senada dikemukakan Nurhikmah. Mewakili rekan rekannya, Nurhikmah menambahkan, selama ber-KKP di BAZNAS Makassar mereka mendapat begitu banyak manfaat.
“Tentunya, apa yang kami periodeh di BAZNAS ini menjadi pengalaman. Nantinya, kami akan padukan dengan pengalaman teori yang kami dapati di kampus Unismuh. Kami KKP selama dua bulan penuh,” ujarnya, didampingi Resisma dan Umu Aiman Arpa.
Terpisah, Wakil Ketua IV Bidang BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as mengakui, selain Unismuh, lembaga pemerintah nonstruktural itu juga menerima berbagai mahasiswa dari perguruan tingga lainnya.
Magister Universitas Islam Makassar (UIM) yang juga salah satu penyair Indonesia yang berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah” ini menambahkan, selama berada di BAZNAS Makassar para mahasiswa yang ber-KKP tidak sekadar menimba ilmu dengan jajaran BAZNAS di kantor semata, melainkan langsung turun ke lapangan, bertemu dengan para mustahik.
“Tentunya, pengalaman ini sangat berharga bagi mahasiswa. Mereka bisa langsung melihat bagaimana proses staff amil di BAZNAS berada di lapangan mendistribusikan bantuan kepada mustahik,” tutupnya, seraya mengharapkan, setelah ditarik ke kampus, mahasiswa dapat mengembangkan soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan problem-solving kelak.
Seperti diketahui, BAZNS Makassar memiliki sederet program, utamanya di bidang kesehatan, kemanusiaan, dakwah dan advokasi, serta ekonomi. Kelima program ini, tidak boleh keluar dari delapan golongan penerima. Yakni, fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Dan tentunya, dalam menjalankan program kerja tahunan, wajib hukumnya BAZNAS berpegang teguh pada tiga aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
Aman Syar’i, yakni, pengelolaan zakat harus selaras dengan koridor hukum syar’i. Yaitu tidak boleh bertentangan dengan sumber hukum Islam, Al-Quran dan Sunnah. Aman regulasi, dimaksudkan, pengelolaan zakat harus memperhatikan rambu-rambu peraturan hukum dan perundang-undangan.
Sedangkan, Aman NKRI, adalah, pengelolaan zakat di BAZNAS setidaknya, lebih mempererat persaudaraan, menjauhkan diri dari berbagai aktivitas, dan menjauhkan diri dari terorisme, demi menjunjung tinggi dan menegakkan NKRI. (din pattisahusiwa-tim media baznas makassar)