160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
iklan dpr makassar

SD Inpres Batua I Donasi ke Palestina Rp2.550.000 Melalui BAZNAS Makassar

Pedomanku.id | Kebiadaban Israel terhadap bangsa Palestina tak ada hentinya. Tragedi kemanusiaan itupun membuat hati umat manusia di seluruh dunia, termasuk di Makassar tersentuh. Berbagai kalangan, dan masyarakat Islampun turut  meringankan beban para korban yang dilakukan negara Yahudi tersebut. Salah satunya melalui donasi kemanusiaan yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

Donasi kemanusiaan yang disalurkan ke BAZNAS Kota Makassar selain dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang diserahkan langsung Walikota Makassar-Moh.Ramdhan Pomanto usai shalat subuh berjamaah, di Anjungan Pantai Losari beberapa waktu lalu sebesar Rp1,213.000.000, dan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Makassar secara langsung ke BAZNAS Kota Makassar sebesar Rp2,3 miliar, kini teranyar, siswa SD Inpres Batua I, Jalan Abd.Daneg Sirua No 330 Makassar.

Di sekolah yang dipimpin Hj.Hijrah Kerja  Husmal,S.Pd itu, donasi diterima staff bidang  pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, Darmawaty bersama rekan rekan masing masing Mawaddatan Warahmah, Muh.Irfan, Sudirman, dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

“Donasi kemanusiaan ini untuk saudara saudara kita di Palestina. Mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita. Donasi ini dikumpulkan oleh anak anak didik di sekolah ini selama beberapa pekan,” tutur Hj.Hijrah Kerja Husmal,S.Pd didampingi guru agama (Fadila Mentari,HML.S.Pdi, dan penamggungjawab kegiatan—Muh.Ruslam Said,S.Pd.M.Pd, Jumat, 23 Pebruari, pagi ini.

Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong ditemui di Kantor BAZNAS Makassar, Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar berterima kasih kepada jajaran SD Inpres Batua I ber-NIS 101196010013 tersebut, telah menyalurkan donasi ke Palestina melalui lembaga yang dipimpinnya bersama Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, dan Waspada Santing (masing masing Wakil Ketua I,II, dan III).

“Jadi sejak kami membuka Donasi Kemanusiaan Peduli Palestina, kebanyakan pribadi yang membawa dana tunai ke BAZNAS Makassar. Ada pula melalui transfer. Donasi pribadi mulai Rp20 ribu hingga  Rp50 juta. Ada pula dari SD, SMP baik negeri maupun swasta. Termasuk dari masjid masjid, kelompok pengajian. Ada dari Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), dan lainnya. Malah ada yang mengatasnamakan keluarga mereka yang sudah meninggal,” tuturnya.

Sebelumnya, Walikota Moh.Ramdhan Pomanto pernah mengemukakan, BAZNAS Makassar benar benar hebat. Kehebatan lembaga amil terpercaya dan amanah tersebut, tidak lain karena mengambil bagain dari berbagai persoalan keamanusaian. Malah, BAZNAS tidak saja meihat persoalam ummat dan keummatan, melainkan menyangkut penderitaan yang dialami sesama manusia dan kemanusiaan.

Sarjana Teknik Asrsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itupun berharap, infak yang diberikan ke Palestina melalui BAZNAS Makassar  segera  dikirim, agar  dapat memberi senyum warga yang menderita akibat dilanda peperangan dari Yahudi itu.

Selain walikota Makassar, Wakil Ketua BAZNAS-RI, KH. Achmad Sudrajat pun pernah mengucapkan terima kasih  kepada  BAZNAS dan seluruh masyarakat di ibukota Sulawesi Selatan yang demikian peduli  terhadap Palestina.

“Pihak BAZNAS RI juga telah menyalurkan donasi kemanusiaan dari masyarakat Indonesia hingga Rp200 miliar. Ini semua dari masyarakat Indonesia yang cinta pada kedamaian, dan tim kami sudah berada di Mesir dan berada di dalam Gaza. Kita punya tim juga berada di dalam Aqso. Bagi BAZNAS RI, perhatian Pemerintah Kota Makassar dan masyarakat muslim di kota ini ke Palestina begitu besar. Tidak ada yang bisa memberi balasan, kecuali hanya Allah,” ujarnya.

Di bagian lain, Ahmad Sudarat juga mengemukakan, para relawan BAZNAS RI saat ini sudah ada di Mesir, dan sebagaian sudah masuk Palestina untuk membantu mensuplai bahan makanan. “Dari laporan  yang kami terima, Yahudi lebih brutal, dan kejam, Mereka membunuh anak anak dan wanita. Tujuan mereka, agar kelak sudah tidak ada lagi generasi Palestina,” tegasnya, dengan suara serak serak.

Seperti diketahui, Korban kebiadaban Israel di Palestina terus bertambah setiap hari. Hingga 7 November 2023 lalu, mencapai 10.022 jiwa terbunuh, 22.408 jiwa luka-luka. 70% korban adalah anak-anak tak berdosa, para perempuan dan lansia yang tak berdaya.

Anak-anak dan perempuan terus menjadi sasaran bom agar tak ada lagi generasi penerus di negara yang dideklarasikan kemerdekaannya pada 15 November 1988 di Aljir oleh Dewan Nasional Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina tersebut.

Saat ini sudah tak ada tempat yang aman untuk berlindung, tak ada air bersih untuk diminum, tak ada makanan yang membuat kenyang. Masyarakat Gaza bergantung dengan air tanah yang payau, padahal air payau sangat membahayakan kesehatan dan kebersihan. (din pattisahusiwa—ti media BAZNAS Makassar)

Facebook Comments Box

Baca Juga