Balikpapan, Pedomanku.id: Prof.Dr.Phil Kamaruddin Amin adalah nakkoda baru Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, atau ISNU. Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama-RI itu menggantikan Prof.Dr.Ali Masykur Musa Kongres telah selesai berhikmad di lembaga otonom NU ini. Prof.Dr.Phil Kamaruddin Amin melalui Kongrtes III ISNU di Balikpapan, Jumat, 29-30 November 2024.
Usai penetapan ketua, para peserta memilih melepas lelah. Ada yang mengunjungi keluarga, dan banyak yang berekreasi di Ibu Kota Negara, atau bahasa krennya, IKN.
Jajaran ISNU Kota Makassar misalnya, Jumat, 29 November pagi memilih mengunjungi ibukota baru tersebut. Dibawah pimpinan Ketua ISNU Makassar, Dr.Ir.Musdalifah A Machmud lebih 10 orang, dua di antaranya laki laki menggunakan tiga buah mobil, dari Rektor Universitas Balikpapan, Kalimantan Timur. Sementara peserta lainnya, termasuk Sekertaris Wilayah ISNU Sulawesi Selatan, Dr.Mulyadi bersama rombongan memilih ke IKN pada Sabtu, 30 November pagi.
Berkunjung ke IKN, tidak sekadar hiburan, tetapi juga sebuah upaya untuk memperkenalkan konsep IKN serta mempromosikan nilai-nilai kebudayaan dan inovasi yang menjadi bagian dari perjalanan pembangunan nasional.
Melalui rekreasi ini, rombongan ISNU Makassar diharapkan dapat lebih memahami konsep pembangunan IKN secara langsung. Melihat infrastruktur yang sedang dibangun, melihat para pekerja dan pengembang memberikan perspektif yang lebih baik tentang visi dan misi proyek tersebut.
Rekreasi yang dilakukan oleh peserta Kongres ISNU Balikpapan ke IKN, khususnya dari Kota Makassar, sekaligus melihat langkah positif yang motori penggagasnya ketika Presiden Jokowi berkuasa.
IKN merupakan proyek ambisius pemerintah Indonesia, saat kekuasaan Jokowi, untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke lokasi baru di Kalimantan Timur. Pemilihan lokasi ini tentnya bertujuan untuk meredakan berbagai masalah yang dihadapi Jakarta, termasuk kemacetan, polusi, dan bencana alam. Dengan suasana alamnya yang indah dan sumber daya alam melimpah, IKN diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial yang baru.
“Kita melihat Jakarta saat ini, dianggap sebagai salah satu kota terpadat di dunia, menghadapi berbagai masalah serius, seperti kemacetan, pencemaran udara, dan masalah infrastruktur. Dengan memindahkan ibu kota ke IKN, diharapkan dapat mengurangi beban yang ada di Jakarta, memberikan ruang bagi pengembangan metropolitan dan meningkatkan kualitas hidup warga,” urai Ketua ISNU Makassar, DR.Musdalifah A Machmud,M.Si.
Apalagi, jelasnya, IKN dirancang dengan konsep kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pembangunan IKN akan mengintegrasikan teknologi hijau dan memperhatikan aspek lingkungan, termasuk ruang terbuka hijau yang cukup, pengelolaan limbah yang efisien, serta penggunaan energi terbarukan. Hal ini akan menjadi model untuk pembangunan kota-kota lain di Indonesia.
Dan, yang paling jelas, nantinya, pemindahan ibu kota ke Kalimantan, pemerintah berusaha untuk mendistribusikan pembangunan secara lebih merata. Selama ini, pembangunan di Indonesia cenderung terpusat di Pulau Jawa, yang menyebabkan kesenjangan pembangunan di daerah lain. IKN diharapkan menjadi motor penggerak untuk perkembangan ekonomi dan infrastruktur di luar Jawa.
Pemindahan ibu kota negara ke IKN juga, bukan hanya sekadar langkah administratif. Ini adalah strategi yang ambisius untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, IKN tentunya diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ada, serta menjadi simbol kemajuan Indonesia di masa depan. Sebagai warga negara, partisipasi dan dukungan semua pihak sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini agar dapat berjalan sukses dan berkelanjutan
Dilihat dari potensi yang ada, IKN diharapkan dapat menarik investasi domestik dan asing. Dengan infrastruktur yang modern dan lingkungan yang kondusif, IKN menawarkan kesempatan bagi pengusaha dan investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan wilayah tersebut. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian lokal.
Lalu apa saja yang dilakukan rombongan ISNU Makassar saat berad di IKN? Mereka snagat bergembira, mereka terlihat memotret berbagai sudut, bangunan bangunan megah. Raombonga yang kebanyakan ibu ibu gaul itu bergembira ria, saling memotret, saling senvi, dan lainnya.
Di Istana negara, mereka berebutan untuk foto, sekalipun terik matahari. “Tidak apa-apa, biar pnas panasan, yang penting kita ke sini,” ujar mereka.
Mengingat pembukaan Kongres pukiul 14.00 Wita, maka sekitaran pukul 11.00 Wita, mereka bergegas kembali ke Balikpapan, tepatnya di Asrama Haji Embarkasi Balikpapan di Jalan Moelawarman. Di tenga perjalanan, sang sopir menghentikan mobil di salah satu masjid untuk shalat jumat. (din pattisahusiwa-humas ISNU Kota Makassar)