Makassar Pedomanku.id:
Teaching Factory (TeFa) adalah model pembelajaran yang memadukan pencapaian kompetensi kurikulum sekolah dan proses produksi sesuai prosedur dan standar dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter melalui penyelesaian produk sebagai media belajar dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa.
SMKN 9 Makassar sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan selama dua hari ini Selasa-Rabu, 19-20/11/2024 melaksanakan kegiatan Workshop Teaching Factory (TeFa) dengan menghadirkan narasumber Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si., Ketua Kelompok Wanita Bumi Berua Indah Makassar.
Wakasek Kesiswaan Sugiyono, S.ST. Pi., sebagai pemandu Workshop mengatakan bahwa peserta yang terlibat dalam kegiatan ini bukan hanya guru dan siswa SMKN 9 Makassar, tetapi ada juga guru dan siswa dari SMKN 1 Kaimana sebanyak 5 orang yang kebetulan melakukan studi tiru selama 2 minggu. Adapun lokus kegiatan dilaksanakan di TeFa “Salapang Food” kompetensi keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan (APHPI); dimana harapan kami kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan guru-guru terhadap apa dan bagaimana pengembangan TeFa di SMKN 9 Makassar, serta hasil akhir workshop ini bisa menghasilkan produk-produk inovatif yang memiliki nilai jual tinggi.
Nurlaeli, narasumber workshop yang juga Dosen di Politani Pangkep mengatakan bahwa model pembelajaran Teaching Factory berbasis industri berarti bahwa setiap produk praktik yang dihasilkan adalah sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomi atau daya jual dan diterima oleh pasar. Sinergi antara SMK dengan industri merupakan elemen kunci sukses utama dalam teaching factory, dimana Teaching factory akan menjadi sarana penghubung untuk kerjasama antara sekolah dan Industri.
Lebih jauh Nurlaeli menjelaskan bahwa ada 9 nilai-nilai yang diharapkan tumbuh dalam diri siswa sejalan dengan pembelajaran TeFa di SMKN 9 Makassar, di antaranya :
1. Tanggungjawab: siswa diharapkan dapat belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, baik dalam kelompok maupun individu.
2. Kerja sama: dalam pembelajaran TeFa, kerja sama tim sangat penting. Siswa diajarkan untuk berkolaborasi dengan rekan-rekannya, menghargai perbedaan, dan mencari solusi bersama.
3. Kedisiplinan: Kegiatan di TeFa akan menuntut siswa untuk disiplin dalam waktu dan tata tertib yang ada. Kedisiplinan menjadi nilai penting agar setiap proses belajar dapat berjalan dengan baik.
4. Kemandirian: dimana siswa didorong untuk belajar mandiri dan berinisiatif dalam penyelesaian masalah, serta mampu mengambil keputusan yang tepat.
5. Kreativitas dan Inovasi: pembelajaran TeFa mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi.
6. Etika Profesi: pada pembelajaran TeFa siswa diajarkan untuk memahami dan menerapkan etika dalam dunia kerja, seperti integritas, kejujuran, dan sikap profesional.
7. Keterampilan Komunikasi: pengembangan keterampilan komunikasi yang baik sangat penting, baik lisan maupun tulisan, agar siswa dapat berinteraksi secara efektif dalam lingkungan kerja.
8. Pengembangan Diri: pada pembelajaran TeFa siswa diajarkan untuk selalu berusaha meningkatkan diri, baik dalam keterampilan teknis maupun soft skills, agar siap bersaing di dunia kerja.
9. Welcoming Change: merupakan kemampuan untuk menerima dan beradaptasi terhadap perubahan dalam proses produksi dan teknologi.
Dengan pembelajaran TeFa yang selama ini bapak-Ibu guru laksanakan, maka diharapkan nilai-nilai tersebut dapat terintegrasi dalam diri siswa, sehingga kelak setelah lulus dari SMKN 9 Makassar tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan praktis, tetapi juga nilai karakter positif yang kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan, tukas Nurlaeli.
Muthahharah Muchtar, S.Pi., M.Si Ketua Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan (APHPI), yang juga merupakan Penanggung Jawab TeFa “Salapang Food” menyatakan bahwa, Alhamdulillah dibawah bimbingan Ibu Nurlaeli Fattah selama 2 hari (19-20/11/2024) pelaksanaan Workshop TeFa, ada 17 produk diversifikasi olahan hasil perikanan yang dihasilkan dengan standar dan kualitas industri yakni Ebi Furai; Ekado; Dinsum ikan; Dinsum Nori; Udang Rambutan; Abon ikan; Abon udang; Tempura; Drumstick; Nugget ikan; Otak-otak; Scallops; Fish roll; Kamaboko; Udang mozarella; Crab patty dan Odeng. Dalam waktu dekat kita akan urus sertifikat Halal dan sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) semua produk-produk yang dihasilkan sehingga layak jual. (awing)