160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
iklan dpr makassar

Doktor Waspada Santing Tutup Raker RKAT BAZNAS Makassar 2025

Makassar, Pedomanku..id: Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, Dr.H.Waspada Santing menutup Rapat Kerja (Raker) Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT), Ahad, 6 Oktober malam ini. Sebelumnya, Raker untuk menyusun program kerja tahun 2025 yang dibuka Penjabat Walikota Makassar diwakil Asisten II Fathur Rahim di Hotel Almadera, Sabtu, 5 Oktober.

Dr.Waspada Santing yang juga Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan ini mengaku, Raker selain berjalan sesuai perencanaan, juga menghasilkan berbagai rumusan dan program yang benar benar bermanfaat bagi kemaslahatan ummat dan keummatan di Ibukota Sulawesi Selatan ini.

Waspada menilai, seluruh program yang disampaikan mulai dari bidang I (pengumpulan), bidang II (pendistribusian dan pendayagunaan), bidang III (perencanaan, keuangan dan pelaporan), dan bidang IV (adminitrasi, umum, dan SDM) tentunya telah melalui pembahasan sebelumnya dengan sesama staf bidang dengan kepala bagian,dan para wakil ketua di bidangnya masing masing.

“Semoga seluruh program yang telah dirumuskan dapat bermanfaat bagi kemaslahatan ummat. Dan tentunya, semoga semua langkah kebaikan yang akan dilaksanakan BAZNAS Makassar tahun depan menjadi berkah,” harap WS—sapaan akrab akademisi yang juga Ketua Gerakan Nasional Anti Nrakoba (Ganas-Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan ini.

Di sela sela penutupan juga dilanjutkan penandatangan pengesahan hasil Raker masing masing para Plt Ketua, dan empat wakil ketua, masing masing DR.Waspada Santing, Ahmad Taslim, H.Syaharudin Mayang, dan H.Jurlan Em Saho’as.Seperti diketahui, saat pembukaan Raker, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Pemkot Makassar, Fathur Rahim, mengemukakan, , Pemerintah Kota Makassar memberi ruang yang begitu besar terhadap upaya pimpinan dan jajaran BAZNAS Kota Makassar, utamanya menggali potensi zakat yang ada di Kota Makassar. Termasuk Zakat, Infak, dan Sedekah, atau ZIS yang ada di ASN dan guru guru muslim di ibukota Sulawesi Selatan ini.

Fathur Rahim berharap, RKAT BAZNAS Kota Makassar dapat menghasilkan program program yang tentunya berkaitan dengan hajat hidup masyarakat yang masih berada dibawah garis kemiskinan, untuk diangkat harkat mereka.

Di sisi lain Fathur Rahim menambahkan, program program BAZNAS Kota Makassar selama ini sangat berhubungan dengan program Pemerintah Kota Makassar.

Sementara Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, A.Zulkifli mengaku, selama ini BAZNAS Makassar dikenal sebagai lembaga pengumpul, dan penyalur zakat.

Sekalipun demikian, A.Zulkifli meminta BAZNAS tidak sekadar mengurusi zakat. Dia menyarankan Lembaga pemerintah nonstruktural berlamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar tersebut juga memiliki peran nyata, sekaligus melakukan intervensi dalam upaya pemberantasan kemiskinan di Kota Daeng ini.

“Setidaknya, intervensi BAZNAS Makassar dalam upaya pemberantasan kemiskinan di Makassar ini sangat dibutuhkan. Mengapa? Ya, lantaran jumlah kemiskinan masih meninggi. Dengan demikian, BAZNAS diharapkan tidak sekadar bicara persoalan zakat, melainkan juga bicara SDM (sumber daya manusia),” ujarnya.

Andi Zulkifli melanjutkan, jumlah penduduk miskin di Kota Makassar masih berada pada urutan teratas. Pada tahun 2021 misalnya, terdapat 74.69 ribu jiwa, tahun 2022 sebesar 71.83 ribu jiwa, 2023 sebesar 80.32 ribu jiwa, dan hingga Agustus tahun 2024 ini terdapat 79.53 ribu jiwa.

Dari angka tersebut, Kecamatan Makassar berada pada posisi tertinggi, dengan 1391 Kepala Keluarga (KK) atau 8562 jiwa miskin ekstrim. Di susul Kecamatan Tallo dengan 1245, atau 7570 jiwa. Kemudian Kecamatan Biringkanaya dengan 1204 KK atau 6995 jiwa, dan Kecamatan Panakukkang 639 Kk atau 3828 jiwa.

 

Guna mengantisipasi terus melonjaknya angka kemiskinan tersebut, pihaknya melakukan berbagai kegiatan strategis. Pertama dengan cara pasar murah, pemberin bibit tanaman dan hewan, pemberian bantuan sosial bagi warga miskin dna disabulitas, dan bantuan IuranBPJS kesehatan, jaminan kemarian pekerja rentan dan layanan kesehatan gratis.

Strategi kedua peningkatan melalui pengembangan potensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi perncari kerja, pendataan potensi dan pengembangan usaha mikro, pelaskanaan pemberdayaan masyarakat melalui dana kelurahn, penyedian biaya opersional peserta didik formal, dan non formal. Serta pengembangan fasilitas usaha mikto dalam pengembangan produksi pengelolaan pemasaran, SDM, desain dan teknologi. (din pattisahusiwa)

Facebook Comments Box

Baca Juga